Senin, 22 Februari 2010

Antara Pansus Century dan Pansus Buloggate


Gonjang ganjing pemerintahan akibat pemberitaan sepak terjang Pansus Century makin terasa. Koalisi pemerintahan yang dibangun presiden SBY untuk menjalankan pemerintahan pada periode kedua pemerintahanya terancam pecah karena perbedaan pandangan antara pimpinan koalisi (Partai Demokrat)dengan mitra kolisinya (PAN, PKB, PPP, PKS dan Golkar)dalam menyikapi kasus Bank Century. Koalisi yang awalnya dinilai banyak pihak terlalu kuat nyatanya malah sangat rapuh. Jika ada mitra kolaisi yang sejalan dengan pimpinan koalisi, mungkin cuma Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kasus bailout Bank Century sejak awal memang sudah menimbulkan kontroversi, bukan saja dari besarnya rupiah yang dikeluarkan yang mencapai 6.7 triliun, tapi juga Bank Century itu sendiri yang secara generik memang sudah bermasalah sejak awal. Selain itu kontroversi juga menyangkut alasan pengambil alihan Bank Century yakni dapat menimbulkan dampak sistemik pada sistem perbankan tidak dapat diterima lantaran bank tersebut merupakan bank yang kecil dan tidak termasuk dalam Bank berdampak Sistemik versi Bank Indonesia.
Peristiwa yang terjadi pada saat terakhir ini sangat mirip dengan apa yang terjadi 10 tahun yang lalu ketika DPR hasil Pemilu 1999 membentuk Pansus Bullogate. Pada awalnya Pansus Bullogate dibentuk untuk menyelidiki kemungkinan adanya kasus penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Prsiden Gus Dur. Seperti hanlnya Pansus Century, sepak terjang anggota Pansus Bullogate juga menjadi sorotan media hampir setiap hari, meskipun belum sehebat sekarang karena media belum sebebas dan seliberal sekarang.
Kemiripan Pansus Buloggate dan Century adalah pada kontroversi dan sepak terjang para anggota pansus beserta partai afiliasinya. Kebetulan anggota Pansus Buloogate juga ada yang menjadi angota Pansus Century. Meski Pansus Bulllogate tidak berhasil membuktikan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Gus Dur namun presiden Gus Dur tetap dilengserkan dari kursi kepresidenan.
Tentu saja kita tidak berharap apa yang pada presiden Gus Dur akan terjadi juga pada presiden SBY, meski suara suara tentang permakzulan terhap presiden SBY sudah mulai terdengar. Bangsa ini memang masih harus banyak belajar tantang demokrasi, ketatanegaraan, dan etika dalam berpolitik. Banyak hal yang -menurut penulis- terasa janggal pada pengungkapan kasus Century; pemberitaan secara besar besaran oleh media, demontrasi yang marak, munculnya aktivis aktivis 'dadakan' dan muculnya peristiwa peristiwa lain yang mengikuti kasus ini spt kasus Bibit-Candra dan Antasari Azhar(KPK), Susno Duaji (Polri). Semua mengarah pada satu hal yakni perlawanan terhadap pemberantasan korupsi.
Mudah mudahan apa yang terjadi 10 tahun lalu tidak terjadi lagi pada masa sekarang. Ketika rakyat tengah mengalami berbagai kesulitan, usaha kecil tengah berjibaku melawan produk asal China, para politisi malah berasyik masyuk dengan syahwat kekuasaan. Kita memang bangsa yang tidak pernah bisa belajar dari pengalaman......

0 komentar:

Posting Komentar

Herman Emha Blog's © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute